Minggu, 28 Maret 2010

Sahabat (Menyedihkan)!


Apa aku sahabatmu?
Apakah aku temanmu?
Atau aku hanya kenalanmu?

Jawablah.
Aku tak tahu jawabannya.

Hanya kenalan, sama saja tidak berarti.
Hanya teman, sama saja tidak berharga.

Hubungan kita sebenarnya apa?
Aku tidak pernah membayangkan bahwa kita hanya teman bermain.
Menyedihkan.
Dengan ikatan seperti ini.

Apakah kau bisa menjadi sahabat seseorang hanya dengan menanyakan siapa namanya?
Dengan mengetahui namanya, apa kau pikir telah menjadi sahabatnya?

Sahabat bukan hanya sebuah kata.
Sahabat itu penuh makna.
Aku ingin tahu, bagaimana menurutmu?

Baiklah.
Maukah kau tunjukkan padaku, Sahabatku?
Sebentar saja, sesuatu tentang dirimu.
Aku ingin mengenalmu lebih jauh, Sahabatku.
Dan lebih banyak waktu lagi untukmu dan aku.
Kita bersama dalam ikatan persahabatan.
Inilah pilihannya, sahabatku.






Aku Salah Besar

Kurasa lebih baik kita tak bertemu lagi... 

Aku ingin mengatakan itu... 

Aku suka padamu... 

Dan aku bermaksud berusaha... 

Menjadi seperti yang kau inginkan agar tak percuma menjadi kekasihmu...

Ternyata aku salah besar... 

Sekeras apapun aku berusaha... 

Dan meski aku menjadi pacarmu... 

Aku tak bisa membahagiakanmu...





Jumat, 19 Maret 2010

Kau Dan Aku


Sesungguhnya aku tahu. 
Ikatan itu telah putus. 
Kau melepaskan janjimu. 
Tentu kau masih ingat janjimu tentang ikatan abadi. 

Selama ini aku sangat naif. 
Meski dunia berteriak dan berteriak. 
Kututup mata dan telinga. 
Aku acuhkan semua karena kau terlalu berarti. 

Namun saat kulihat kenyataan. 
Aku baru sadar tentang pilihan kita. 
Kita telah menempuh jalan masing-masing. 
Kau dijalanmu dan aku dalam pilihanku.




Rabu, 17 Maret 2010

Bisakah Kita Menyatu Tanpa Perasaan Cinta?


Aku menyayangi.
Tapi aku disia-siakan.
Banyak yang menyayangiku
Dan aku mengabaikannya.


Aku selalu berharap.
Aku ingin bersama.
Aku tahu ini salah.
Karena denganku bukanlah sebuah kebahagiaan.


Mereka mencintaiku.
Aku ada di sisi mereka dan menyakiti.
Mereka mencari dan menungguku.
Aku melupakan dan meninggalkan mereka.


Apakah ini karma?
Apakah ini takdir?
Apakah ini pilihan?



Selasa, 16 Maret 2010

Baiklah


Baiklah... 

Kalau itu maumu... 

Akan kutinggalkan diriku... 

Demi dirimu... 

Kumakan hatiku...



Jumat, 12 Maret 2010

Rasanya Hatiku Lelah Sekali


Rasanya hatiku lelah sekali.
Aku sendirian.
Aku kesepian.
Aku kesakitan.

Tidak keluargaku.
Tidak ibuku.
Tidak kakakku.
Tidak sahabatku.
Tidak temanku.
Tidak kekasihku.
Aku menghadapi dunia sendirian.
Mereka bahkan tidak tahu akan halku.
Tak ada seorangpun disisiku.
Aku berjalan dalam kegelapan ini sendirian.
Begitulah penglihatanku.

Seseorang, tolong aku!
Aku tersesat di lorong hatiku.
Entah mana jalan yang harus kutempuh.
Aku selalu mencari jawaban.
Tapi tak sekalipun aku mendapatkannya.

Aku hancur lebur didera rasa.
Tak ada kawan.
Seolah semua adalah lawan.
Akankah aku bertahan tanpa teman.
Aku rasa aku akan segera mati.




Rabu, 10 Maret 2010

Dan Kau Jauh

Kau jauh.
Kini kita tak lagi bersama.
Kita putuskan jalani jalan masing-masing.
Entah dengan ikatan itu atau tidak lagi.

Kau jauh.
Aku kehilanganmu.
Aku harap dapat melihatmu sebentar saja.
Tapi kau jauh.

Kau jauh.
Walau sebenarnya sangat dekat.
Yach, meski dalam arti tertentu.
Aku merindukanmu.

Kau jauh.
Apakah kau baik-baik saja di jalanmu?
Aku harap kau juga merindukanku.
Aku tak berharap lebih dari itu.

Kau jauh.
Aku benar-benar tahu bahwa kau jauh.
Kau setengah hatiku, setengah semangatku.
Dan kau jauh.




Rabu, 03 Maret 2010

Kehilangan Dirimu

Kau telah menemukan cintamu.
Kau telah bahagia bersamanya.
Kau telah lengkapi hidupmu.
Kau telah lupa akan keberadaanku.

Ada aku disini!

Kini dirimu tak lagi membutuhkanku.
Kebahagiaanmu adalah bersamanya.
Dengan dia.
Dan kau mengatakan itu padaku tanpa mencoba mengetahui bagaimana aku setelah keputusan hatimu.
Seolah selesailah hubungan kita karena kau berhasil memilikinya.
Seolah kau bosan dan juga tak perlu aku lagi.
Sampai akhirnya kau meninggalkanku yang terus bersedih menatap kepergianmu.

Ada aku.!

Apa selama ini aku tak berarti apapun untukmu?
Tapi aku tak ingin mengganggu kebahagiaanmu.
Biarlah kucari bahagiaku sendiri.
Teruslah kau hidup agar aku tetap hidup.