Jumat, 23 Oktober 2009

My Butterfly

=> Bila kupu-kupu bisa menemanimu selalu dan selamanya, aku ingin menjadi kupu-kupu.
=> Tak kumengerti kenapa kupu-kupu elok itu tega menyiksaku seperti ini.  Dalam kobaran cinta muda yang memabukkan, akan kuberikan apapun untuknya!
=> Kau akan selalu jadi kupu-kupu bagiku. Yang akan kusayangi melebihi siapapun.
=> Maafku akan selalu ada untukmu.  Setiaku adalah persembahanku.  Dalam terang ataupun gelap. 




Karena Aku

Aku bukan satu bintang yang selalu indah, jika banyak yang mendampingi.
Aku bukan satu mawar yang selalu harum, jika banyak yang menemani.
Tapi, akulah bulan yang sendiri dan tetap mempesona.
Akulah matahari yang selalu memberi arti dan semangat.


Karena, aku tak akan pudar hanya dengan awan hitam yang menyelimuti,
Dan aku tak akan hilang walau banyak indah yang mengusikku.


Karena aku,
Adalah yang takkan hilang dan tergantikan!



PERSAHABATAN

Bagi seorang sahabat yang setia dan tulus
Seorang sahabat yang ikut berprihatin
Pada saat impian-impian tidak menjadi kenyataan
Karena seorang sahabat yang lembut hatinya dan bijaksana 
Sahabat yang selalu ada pada waktu air mata tercurah
Bagi seorang sahabat yang senantiasa ada pada saat kita memerlukan
Sebab
Sahabat yang demikian disebut
SAHABAT SEJATI 




TEMAN & SAHABAT

Temanku adalah temanku
Sekedar teman hanya teman
Seorang teman memang teman
Tapi bukan sahabatku

Sahabatku adalah kumpulan orang hebat
Sahabatku ialah tempatku kembali
Sahabatku bukanlah cuma sebuah kata
Sahabatku benar-benar nyata
Sahabatku ada

Untukku sahabatku bukan teman
Karena jauh  lebih berarti
Untukku sahabat bukan teman
Karena tidak seperti teman
Untukku sahabat bukan teman
Karena sahabat menyakiti
Karena teman melukai 



HIDUP

Hidup itu menyakitkan, bagi orang-orang yang 'lupa'.
Saat semua yang diinginkan bisa didapatkan, tak pernah dipahami oleh orang-orang yang 'lupa' bila itu adalah karunia dari yang Maha Kuasa.
Namun kala kesendirian, rasa sepi, sakit dan kehilangan terasa di hati, orang-orang yang 'lupa' kerap menghujat yang Maha Penyayang dengan mengatakan-Nya "pilih kasih", atau mencela yang Maha Adil bahwa "hidup itu tak adil". 
Karena menurut orang-orang yang 'lupa', keadilan itu apabila hanya membuatnya senang, bahagia dan gembira 




Rabu, 21 Oktober 2009

Guru..... Oh, Guruku....!

No, Comment! Mungkin itu reaksi yang akan muncul saat seseorang membaca artikel ini.

Apakah itu wajar?
Relatif!

Baik, bicara mengenai guru. Tentu akan memakan waktu lama dalam membahas seluk-beluk guru. Terlebih tentang masalah yang dihadapi guru. Benar-benar akan sangat menyita waktu dan perhatian. Gaji guru yang tidak memadai, guru yang menuntut diangkat menjadi PNS, tunjangan dan kesejahteraan yang jauh dari layak pada umumnya, kualitas guru yang perlu dipertanyakan dan banyak lagi yang tak akan selesai bila ditulis satu persatu.
Saya tidak ingin membahas guru dalam skala yang terlalu luas. Hanya guru di lingkungan sekolah.

Semasa SMP, guru dalam pandangan saya adalah teladan yang nyata saya lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya yang tak memiliki ayah dan tidak tinggal bersama ibu, guru laiknya orang tua. Yaah, saya menganggapnya begitu.
Namun, setelah menginjak SMA dan saya mulai mengenal dunia, kenyataan yang baru membuat saya menganga. Sejak kecil saya selalu diajari bahwa guru adalah seorang yang harus dihormati, tapi sekarang saya berfikir.
Apakah harus selalu begitu?

Sebagai seorang murid, saya ingin belajar lebih banyak. Saya ingin mengetahui lebih banyak. Semangat saya selalu menyala dan berkobar terlebih bila ada kesempatan untuk mempelajari kehidupan. Begitu juga tentang guru.

Entah mengapa, guru yang sepengetahuan saya adalah sosok yang harus dihormati, dijadikan teladan malah sering terlihat melakukan hal yang sebaliknya. Saya tidak heran apabila orang lain yang melanggar hukum, (karena hukum di Indonesia dibuat memang untuk dilanggar) orang biasa yang bukan guru. Tetapi, tidak jarang saya melihat guru merokok di lingkungan sekolah pada jam belajar dihadapan siswa. Bukankah Perda telah melarang dengan jelas? Saya yang sangat awam saja bisa mengerti hal tersebut. Lalu bagaimana dengan guru yang nota bene adalah orang berpendidikan dan/atau sarjana?

Fenomena guru merokok di lingkungan sekolah sudah menjadi rahasia umum. Telah banyak artikel yang membahas persoalan itu. Saya kira mustahil guru tidak pernah mengetahui bahwa hal tersebut adalah sebuah masalah yang harus diatasi. Pasti para guru baik yang merokok ataupun yang tidak telah menyadarinya. Yang saya bingungkan adalah mengapa ini kerap terjadi?

Sebagai manusia, tentu guru tak lepas dari kesalahan. Apalagi di zaman sekarang, bila ditinjau dari berbagai aspek sudah pasti banyak kekurangan guru sehingga seorangpun tidak bisa disebut sebagai "Guru Sejati". Guru dalam arti sesungguhnya. Guru yang mengajarkan dan mendidik siswa melakukan perbuatan merokok di lingkungan sekolah pada jam belajar di hadapan siswa, sungguh sebuah ironi. Apakah hal itu adalah suatu bentuk mengajar dan mendidik? Tidakkah terpikirkan perilaku tersebut akan menimbulkan kesan 'mengajarkan' dan 'mendidik' siswa pada perbuatan yang negatif?

Saya adalah seorang siswa yang bodoh, bahkan peringkat terakhir di kelas. Tetapi itu tidak menghalangi saya untuk ikut memikirkan kondisi negara tercinta ini, terutama kondisi sistem pendidikan yang merupakan pilar suatu bangsa. Saya mencoba memahami berbagai dampak yang ditimbulkan oleh perilaku merokok seorang guru di lingkungan sekolah pada jam belajar di hadapan siswa. Sekali lagi, perilaku guru yang merokok di lingkungan sekolah pada jam belajar di hadapan siswa, yang lain dikecualikan.

Secara psikologis saja, dampaknya sangat buruk. Siswa tidak akan lagi mendengarkan nasehat guru. Guru menjadi tidak dihormati. Bila sudah demikian efek domino pun akan berlaku, dampaknya sangat fatal bagi masa depan siswa yang konon adalah penerus bangsa. Lalu bagaimana dengan masa depan bangsa yang diteruskan oleh siswa yang seperti itu?

Secara etika yang diajarkan kepada saya, sudah jauh panggang dari api.

Dampak lain secara medis, secara hukum, secara moral dan lain-lain tentunya guru lebih pintar dari saya!?

Saya menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan guru. Mungkin mereka khilaf. Maka saya ingin mengingatkan, sebuah pepatah mengatakan,
"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari."
Sungguh teramat ngeri saya membayangkan artinya karena melihat realita yang ada. Hmmmm.....!

Sebelum mengakhiri esai ini, saya ingat satu peribahasa yang sangat populer saat saya masih kecil. Begitu terkenalnya sampai-sampai syairnya digubah menjadi lagu. Peribahasa ini juga mungkin yang akan menjadi respon yang paling tepat menanggapi tulisan ini.
"Anjing menggonggong, khafilah berlalu!"




Jumat, 16 Oktober 2009

LUKA KSATRIA

“Ka, mengapa sekarang kamu terlihat jauh, tidak akrab lagi dengan Vino?” Tanya Anjay, salah seorang teman dekat Luka.
”Huuuft...!” Luka hanya mendesah. ”Begitulah!” Sambungnya.

.........

Adalah Luka Ksatria, seorang remaja yang tinggal di asrama khusus karena mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya. Di asrama itu dia sekamar dengan empat angota. Empat Serangkai adalah sebutan mereka. Luka telah tinggal di sana selama lima tahun, sedangkan Anjay, Nara dan Boim sudah tujuh tahun di asrama itu.

Asrama itu menampung dan menyekolahkan para remaja yang ingin melanjutkan sekolah namun orang tua mereka tidak mampu untuk membiayai. Luka sendiri adalah anak sebatang kara yang hanya memiliki seorang ibu di kampung. Ayahnya telah tiada.

”Vino dimana, Ka?” Tanya Boim pada suatu sore setelah mereka selesai mengaji. Asrama itu juga memberikan pembekalan agama.
”Aku tidak tahu.” Jawab Luka dingin.
”Kamu tidak tahu?” Tanya Boim lagi, ia terlihat heran.
Mereka terus berjalan meninggalkan surau. Luka memalingkan kepalanya dari Boim dan berpura pura tidak mendengar. Lalu Boim menarik pundak Luka.
”Boim, kumohon!” Luka berkata lirih sambil menatap mata Boim, sahabatnya itu dalam. ” Jangan pernah bertanya lagi padaku tentang Vino. Hatiku sakit sekali rasanya kalau mengingat dia.”
”Baiklah.”
Merekapun berlalu.

.........

Saat malam tampak kelam. Tak ada bintang terlihat di langit. Luka sedang duduk di atas kasurnya menulis cerpen. Ia memang hobi membuat puisi dan cerpen. Beberapa kali ia menghela nafas, tanda ia sedang berusaha menahan kesedihan. Ia kembali mengingat kenangan masa lalunya di tahun pertama tinggal di asrama itu.

Awalnya ia sangat senang bisa melanjutkan sekolahnya. Ia juga sangat bahagia karena mendapatkan dua orang kakak angkat. Saudara angkat yang sangat ia sayangi. Rere dan Andre adalah dua sosok kakak yang begitu berharga baginya. Sebagai anak tunggal tanpa ayah dengan ibu yang nyaris tak memperhatikannya karena harus bekerja keras setiap hari agar mereka mampu bertahan hidup, Luka menganggap mereka berharga sekali dan menyayangi mereka lebih dari sekedar saudara angkat.

Luka menjalani hari harinya dengan gembira. Prestasi di sekolah pun sangat gemilang. Luka berhasil mempertahankan peringkat pertama selama tiga tahun sekolah dan menjadi lulusan terbaik almamaternya dengan nilai ujian sempurna.

Rupanya, keceriaan itu tak berlangsung lama. Suatu ketika Andre menyatakan cinta pada Rere. Ia merasa teluka saat mengetahui hal itu. Ternyata diam diam mereka menjalin hubungan kasih, bukan persaudaraan. Ia merasa dibohongi. Ia merasa dibuang setelah status mereka berubah dari saudara angkat menjadi sepasang kekasih. Andre dan Rere pun berubah sikap padanya. Bahkan Rere seolah tak menyukai kedekatan Andre dengannya walau mengetahui mereka hanya saudara angkat. Luka sangat sedih. Luka merasa dikhianati padahal pada dasarnya mereka bukanlah siapa siapa.

Luka kemudian berubah menjadi pemurung yang emosian. Kata kata kasar yang dahulu tidak pernah sekalipun terdengar menjadi mudah meluncur dari lidahnya. Namun sesungguhnya, itu hanyalah topeng untuk menutupi kepedihan di hatinya. Tak ada yang mengetahui itu, tak ada yang mengerti kecuali Nara yang selalu menjadi tempat Luka mencurahkan beban dan berbagi bahagia.

Luka terus menerus menangisi nasibnya. Mengapa ia tak pernah bahagia. Mengapa hidupnya penuh bencana. Mengapa tak ada yang mau coba mengerti tentang keadaan yang ia rasakan.

Cukup lama Luka bergulat melawan kesedihan. Hatinya terasa perih karena letih. Luka mulai mencari pelampiasan. Ia ingin melarikan diri dari kenyataan. Banyak jalan pelarian yang telah ia tempuh. Luka mulai mencoba merokok, minuman keras hingga sex bebas. Padahal dia adalah duta anti narkoba yang telah mendapat penghargaan Most Powerfull Volunteer pada suatu LSM anti penyalahgunaan narkoba. Luka memulai rencana penghancuran diri yang bosan terus menderita. Ia berfikir lebih baik menikmati kebahagiaan semu daripada selalu menderita. Meskipun kenikmatan itu sesaat, meskipun kenikmatan itu semu. 

.........

Terkadang Luka masih menangisi apa yang telah ia alami selama ini. Baginya, ditinggalkan Andre sangat berat. Andre telah menjadi seseorang yang paling berharga dalam hidupnya. Tapi Andre telah membuangnya. Itu yang sangat ia sesalkan. Tidak pernah sekalipun Luka dapat tersenyum sekarang. Wajahnya selalu berduka. Tubuhnya kurus karena ia selalu memikirkan penderitaan yang sebenarnya sesuatu yang tidak perlu. Penderitaan kesendirian karena ditinggalkan Andre.

Luka lebih suka merenung, melamun daripada bergaul bersama teman temannya. Sampai pada suatu hari datanglah seorang anak laki laki yang akan tinggal di asrama itu. Dialah Vino.

Entah bagaimana Vino mampu meredam kesedihan Luka. Luka kembali menjadi bergairah untuk hidup. Luka dan Vino juga mulai terlihat akrab. Vino mampu membuat Luka tersenyum. Bahkan Vino bisa membuat Luka tertawa dengan tulus. Luka sedikit demi sedikit menjadi periang.

Kedekatan Luka dan Vino akhirnya menjadikan mereka saudara angkat. Vino menjadi adik angkat Luka karena usianya lebih muda tiga tahun. Luka pun menyayangi Vino sebagaimana ia sangat menyayangi Andre. Vino mengobati luka hati Luka. Vino berhasil mengeluarkan Luka dari kesendirian.




Bersambung





Rabu, 14 Oktober 2009

Aku takkan berhenti melangkah. Walau nanti akan kehilangan arah di jalan itu.

Aku takkan berhenti melangkah. 
Walau nanti akan kehilangan arah di jalan itu. 
Aku akan terus berjalan tanpa ragu. 
Aku takkan pernah diam berdiri begitu saja. 
Apa aku akan menyebut itu takdir? 
Dan aku akan mulai melangkah di jalan yang sama. 
Karena itu, aku takkan berhenti melangkah. 
Walau nanti akan kehilangan arah di jalan itu. 
Aku takkan berhenti melangkah. 
Walau... 
Nanti akan kehilangan arah di jalan itu.!




Senin, 05 Oktober 2009

I JUST BE S*X FRIEND

Peristiwa itu bukanlah sesuatu yang spesial,
Orang lain mungkin akan melihatnya sebagai cerita yg tidak istimewa.

Itu bukanlah cinta yang ditakdirkan untukku.
Bukan pula cinta yang penuh gairah.

Tetapi bagiku itu adalah cinta yang seumur hidup tidak akan terlupakan.





-untittled-

Ini jalanku...
Ini hidupku...
Penuh arti dari sekedar tak berarti.

Ini dukaku...
Ini senyumku...
Walau tak berarti bagi kalian.




Lovely Secret

Meski kau punya perasaan terhadap cowok yang berbeda,
Aku belai rambutmu sambil berjanji
"Ini rahasia kita berdua saja",
Bukan demi aku, tapi demi dia kau perbaiki rambutmu, seolah kau bermaksud menghilangkan jejakku.
Lalu aku tak dapat menjaga cintamu, menjaga rahasiamu
Selama ini aku ingin menyampaikannya, meminta maaf
Di bawah langit yang sama, di tengah bintang-bintang, semoga lagu ini tersampaikan padamu
Semoga terdengar olehmu, aku cinta kau




Mengapa aku begitu menyayanginya?

Karena aku menganggapnya berharga lebih dari apapun. 

Ia sangat kusayangi dan kubanggakan.





Biarkan dia hilang dan memilih yang lain....

Harapan itu hancur berkeping-keping ketika kutahu kau memilih yang lain





Semoga ku tak berharap lebih dari ini lagi....! Don't cry, Ilonk.....!

Dia di sisiku... 

Di depan mataku... 

Di hadapanku... 

api, jauh dari hatiku... 

Andai ia kan kembali seperti dulu... 

Ia bahkan telah berubah menjadi sesuatu yang tak kukenal... 

Huuuft....





GUE CUMA MAU CERITA

Udah stahun berlalu sejak kita di TMII, tp rasa'a gue bs nginget semua'a kayak baru kemaren.
Sejak saat itu, gue udah sahabatn ma bbrapa org, tp ga ada kenangan yg mlebihi keindahan kenangan bersama lo.
Sejak prtama kali ktmu ma lo, kita emang jarang ngapa2in bareng.
Waktu yg pendek itulah yg ngajarin banyak hal bwt gue.
Bagaimana menyukai seorg sahabat dg sepenuh hati, bagaimana rasa'a menghabiskan waktu yg menyenangkan dengan seorang sahabat. N gue ingin tetap memelihara perasaan ini, sahabat.



Kembalilah....!


Kembalilah.... 
Aku membutuhkan walau hanya sekedar melihat dirimu.... 
Rindu ini tak tertahankan lagi.... 
Sakit rasa hatiku menunggumu.... 
Cepatlah, kembali.... 
Entah sampai kapan aku sanggup menanggung beban jiwa ini.... 
Kumohon, segera kembali.... 
Hanya kau yang mampu menyembuhkan luka ini.... 
Kembalilah.....