Rabu, 30 Juni 2010

Seperti Kesedihan dan Kesepian dalam Hidupku

Malam ini hujan turun lagi.
Entah hujan keberapa yang pernah kulihat dalam hidup.
Aku tak bisa menghitungnya.
Terlalu banyak.
Seperti kesedihan dan kesepian dalam hidupku.
Terlalu sering kurasakan.




Sampai Mati



Apa yang kurasakan ini adalah kebosanan?
Rutinitas menyebalkan selalu saja membuat hati dan tubuhku lelah. 
Selain itu kau juga kesepian. 
Entah aku yang hina ataukah memang mereka terlalu mulia untuk bersamaku. 
Teman-teman... 
Sahabat... 
Saudara... 
Mereka terasa begitu jauh. 
Rasanya aku akan selalu sendiri sampai mati.




Hahaha...


Rasanya.
Waktu kukira aku sudah akan meraihnya.
Sekali lagi ia meloloskan diri dari genggamanku.
Selalu saja begitu.

Dan kali ini.
Waktu kukira sudah berhasil mendapatkannya.
Aku malah dihempaskan olehnya.

Hahaha...
Sepertinya Tuhan membenci manusia yang berdosa.
Apa aku akan terus hidup seperti ini selamanya?

Hei...
Aku...
Dari dulu...
Ada sesuau yang ingin kukatakan padamu.
Tapi tidak bisa karena terlalu takut mengucapkannya.
Aku Cinta Padamu.




Bodohnya Aku Ini


Kepalaku penuh sekali sampai-sampai aku tak tahu harus mulai berfikir dari mana.
Sejak semalam aku terus berfikir.
Kupikir aku mengerti.
Tapi justru karena tidak mengerti.
Waktu itu, lalu sekarang.
Bodohnya aku ini.
Tidak berkembang sedikitpun dari waktu itu.
Kupikir kalau aku pergi ke luar, kabut di dalam hatiku akan sedikit terbilas hujan ini.
Tapi setiap butir air yang mengenai wajahku sekarang rasanya sangat menjengkelkan.
Ketidakmampuanku untuk merasakan kebahagiaan membuatku merasa kesepian.
Pedih.




Tentang Dirimu


Kalau ada yang bilang suka tentang orang yang kita sayang, rasanya menyenangkan.
Begitupun sebaliknya.
Menyebalkan sekali kalau ada yang berkata buruk tentang orang yang kita cintai.
Walaupun hanya waktu tidur, aku bisa dekat dan merasa dia dekat.
Saat membuka mata, entah mengapa ia terasa jauh.
Dan membuat aku kesepian.